Saudi-pakistan

Pemandangan 17 September 2025: Perjanjian Pertahanan Saudi-Pakistan yang Bersejarah

Screenshot

Pada tanggal 17 September 2025, dunia dikejutkan oleh pengumuman monumental dari dua kekuatan penting di dunia Islam: Kerajaan Arab Saudi dan Republik Islam Pakistan. Dalam sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, kedua negara menandatangani perjanjian pertahanan bersama yang secara eksplisit menyatakan bahwa serangan terhadap salah satu pihak akan dianggap sebagai serangan terhadap pihak lainnya. Perjanjian ini bukan hanya menandai babak baru dalam hubungan bilateral kedua negara, tetapi juga mengguncang dinamika geopolitik di kawasan Teluk dan Asia Selatan. Pertanyaan besar pun muncul: mengapa perjanjian ini diumumkan sekarang, dan mengapa langkah ini tidak diambil dalam beberapa dekade terakhir, meskipun hubungan kedua negara telah terjalin erat selama bertahun-tahun?

Latar Belakang Hubungan Saudi-Pakistan

Hubungan antara Arab Saudi dan Pakistan telah lama dikenal sebagai salah satu aliansi strategis terkuat di dunia Muslim. Sejak kemerdekaan Pakistan pada tahun 1947, kedua negara telah menjalin kerja sama di berbagai bidang, termasuk ekonomi, militer, dan keagamaan. Arab Saudi telah menjadi penyokong utama ekonomi Pakistan melalui bantuan keuangan, investasi di sektor energi, dan dukungan diplomatik di panggung internasional. Sebaliknya, Pakistan, dengan kekuatan militernya yang signifikan dan status sebagai negara bersenjata nuklir, telah menjadi mitra strategis bagi Saudi dalam menjaga stabilitas regional.

Namun, meskipun hubungan ini telah kokoh selama puluhan tahun, tidak pernah ada perjanjian pertahanan bersama yang bersifat mengikat seperti yang diumumkan pada 17 September 2025. Sebelumnya, kerja sama militer kedua negara lebih berfokus pada latihan bersama, pertukaran teknologi, dan dukungan logistik. Perjanjian baru ini menandai perubahan paradigma, dari kerja sama teknis menuju komitmen pertahanan yang tegas dan saling mengikat.

Simbolisme Upacara Penyambutan

Pengumuman perjanjian ini tidak hanya penting dari segi substansi, tetapi juga dari simbolisme yang ditampilkannya. Pesawat tempur F-15 milik Angkatan Udara Kerajaan Saudi mengawal pesawat Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif hingga mendarat di Riyadh. Ini adalah isyarat kuat tentang pentingnya kunjungan tersebut dan penghormatan yang diberikan oleh Saudi kepada mitranya. Di bandara, Sharif disambut dengan upacara kenegaraan tingkat tinggi, lengkap dengan karpet merah dan parade militer, yang menegaskan bahwa momen ini bukan sekadar formalitas diplomatik, melainkan pernyataan strategis kepada dunia.

Dalam pidatonya, Perdana Menteri Sharif menyebut momen ini sebagai “cerminan kedalaman hubungan antara kedua negara dan saling menghormati yang telah terjalin selama beberapa generasi.” Ia juga menekankan bahwa perjanjian ini bukan hanya dokumen politik, tetapi juga wujud dari ikatan budaya, agama, dan sejarah yang telah lama mempersatukan rakyat Saudi dan Pakistan.

Mengapa Sekarang?

Pertanyaan utama yang mengemuka adalah: mengapa perjanjian ini diumumkan pada saat ini? Beberapa faktor geopolitik dan strategis dapat menjelaskan waktu yang dipilih dengan cermat ini:

1.  Ketegangan di Kawasan Teluk
Kawasan Teluk sedang mengalami ketegangan yang meningkat akibat berbagai faktor, termasuk persaingan regional, ancaman keamanan, dan dinamika energi global. Arab Saudi, sebagai pemimpin de facto dunia Arab, menghadapi tantangan dari berbagai front, termasuk ketegangan dengan Iran dan ancaman kelompok-kelompok non-negara. Dengan Pakistan sebagai mitra yang memiliki kekuatan militer tangguh dan pengalaman dalam menghadapi ancaman asimetris, perjanjian ini memperkuat posisi Saudi dalam menghadapi tantangan keamanan.

2.  Keseimbangan Kekuatan di Asia Selatan
Di sisi lain, Pakistan juga berada di posisi yang sensitif. Hubungan dengan negara tetangga seperti India, serta dinamika di Afghanistan, terus menimbulkan tantangan keamanan. Dengan menjalin aliansi pertahanan yang kuat dengan Saudi, Pakistan dapat memperoleh dukungan diplomatik dan ekonomi yang lebih besar, sekaligus memperkuat posisinya sebagai pemain kunci di kawasan.

3.  Faktor Ekonomi dan Energi
Arab Saudi adalah salah satu pemasok utama minyak bagi Pakistan, sementara Pakistan menawarkan tenaga kerja terampil dan pasar yang besar untuk investasi Saudi. Perjanjian ini dapat membuka jalan bagi kerja sama ekonomi yang lebih dalam, termasuk investasi Saudi dalam proyek-proyek infrastruktur seperti China-Pakistan Economic Corridor (CPEC). Dalam konteks global yang penuh ketidakpastian ekonomi, aliansi ini dapat menjadi penyangga bagi kedua negara.

4.  Sinyal kepada Dunia
Pengumuman ini juga dapat dilihat sebagai sinyal kepada aktor global lainnya, termasuk Amerika Serikat, Tiongkok, dan Iran, bahwa Saudi dan Pakistan bersatu dalam menghadapi ancaman bersama. Dalam konteks persaingan kekuatan besar, perjanjian ini menegaskan bahwa kedua negara tidak hanya bertahan, tetapi juga bergerak maju sebagai kekuatan yang harus diperhitungkan.

Apa yang Membuat Perjanjian Ini Berbeda?

Berbeda dari perjanjian militer sebelumnya, perjanjian ini memiliki karakteristik unik yang membuatnya menonjol:

•  Sifat Mengikat
Perjanjian ini bukan sekadar pernyataan kerja sama, tetapi komitmen pertahanan langsung. Dengan menyatakan bahwa serangan terhadap salah satu pihak adalah serangan terhadap pihak lainnya, perjanjian ini menyerupai pakta pertahanan kolektif seperti NATO, meskipun dalam skala bilateral.

•  Fokus Strategis
Alih-alih berfokus pada aspek teknis seperti latihan militer atau pembelian senjata, perjanjian ini menekankan solidaritas strategis. Ini mencakup kemungkinan dukungan militer langsung, intelijen bersama, dan koordinasi dalam menghadapi ancaman regional.

•  Dampak Psikologis dan Politik
Perjanjian ini memiliki efek psikologis yang kuat, baik di dalam negeri maupun di panggung internasional. Bagi rakyat Saudi dan Pakistan, ini memperkuat narasi persatuan Islam dan solidaritas. Di tingkat global, ini mengirimkan pesan bahwa kedua negara siap menghadapi tantangan bersama dengan tekad yang kuat.

Tantangan ke Depan

Meskipun perjanjian ini merupakan langkah bersejarah, ia juga membawa tantangan. Pertama, bagaimana kedua negara akan menyeimbangkan komitmen ini dengan hubungan mereka dengan aktor global lain, seperti Amerika Serikat, Tiongkok, atau bahkan India? Kedua, implementasi perjanjian ini memerlukan koordinasi yang kompleks, termasuk dalam hal intelijen, logistik, dan strategi militer. Terakhir, ada risiko bahwa perjanjian ini dapat memicu ketegangan dengan pihak lain yang merasa terancam oleh aliansi ini.

Kesimpulan

Perjanjian pertahanan bersama antara Arab Saudi dan Pakistan pada 17 September 2025 bukan hanya sebuah dokumen diplomatik, tetapi juga tonggak sejarah yang dapat mengubah dinamika geopolitik di Timur Tengah dan Asia Selatan. Dengan simbolisme yang kuat, waktu yang dipilih dengan cermat, dan komitmen yang mengikat, perjanjian ini menegaskan bahwa kedua negara siap menghadapi tantangan masa depan bersama-sama. Namun, keberhasilan perjanjian ini akan bergantung pada kemampuan kedua negara untuk menerjemahkan janji ini menjadi tindakan nyata, sembari menavigasi kompleksitas geopolitik global. Dunia kini mengamati dengan penuh perhatian, menanti bagaimana aliansi ini akan membentuk masa depan kawasan.